Pengunjung

Pencarian

Tugas 4 jaringan komputer

Rabu, 05 November 2014

Ad-Hoc mode dalam jaringan wireless merupakan cara dari perangkat-perangkat wireless untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat-perangkat wireless lain. Perangkat wireless, yang beroperasi pada ad-hoc mode, mengizinkan semua perangkat wireless dalam jangkauan, dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Perangkat-perangkat tersebut terhubung dengan cara peer-to-peer tanpa melibatkan access point (AP) utama ataupun router wireless broadband.

Pengaturan jaringan wireless ad-hoc dilakukan dengan cara mengatur konfigurasi setiap adapter wireless menjadi ad-hoc mode. Semua adapter wireless pada jaringan ad-hoc harus menggunakan SSID dan nomor kanal yang sama. 

Jaringan ad-hoc memelihara feature kelompok kecil dari perangkat-perangkat wireless menjadi dekat satu sama lain. Penurunan performa dari jaringan ad-hoc akan terjadi jika ada penambahan jumlah perangkat wireless yang terhubung. Jaringan ad-hoc yang besar akan sulit untuk diatur. Jaringan ad-hoc tidak dapat dihubungkan (di-bridge) dengan wired-LAN atau internet tanpa memasang gateway. Pemanfaatan jaringan ad-hoc dalam kelompok jaringan yang kecil menghemat biaya dan perangkat yang digunakan. 


STANDAR WIRELESS 802.11a/b/g/n


802.11
Pada tahun 1997, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) membuat standar wireless-LAN (WLAN) pertama. Standar tersebut dikenal dengan nama 802.11. Namun, standar 802.11 saat itu hanya mendukung bandwidth jaringan maksimum 2 Mbps yang terlalu lambat untuk kebanyakan aplikasi. Oleh karena itu, produk wireless 802.11 tidak lagi diproduksi. 

802.11b
IEEE mengembangkan standar 802.11 asli pada Juli 1999 dengan membuat spesifikasi 802.11b. Spesifikasi 802.11b mendukung bandwidth sampai 11Mbps, sebanding dengan ethernet tradisional. 
 
Spesifikasi 802.11b menggunakan frekuensi sinyal radio unregulated 2,4 GHz, sama dengan standar 802.11. Vendor-vendor sering menggunakan frekuensi ini untuk memperkecil biaya produksi. Penggunaan frekuensi unregulated ini dapat menyebabkan interferensi microwave ovens, cordless phones, dan peralatan lain yang menggunakan frekuensi yang sama. Namun dengan memasang 802.11b dengan jarak yang tepat dari peralatan-peralatan lain, interferensi dapat dengan mudah dihilangkan.

      Kelebihan 802.11b: harga murah, jangkauan sinyal bagus, sinyal tidak mudah terhalang/terganggu.
      Kekurangan 802.11b: kecepatan maksimum lebih lambat; peralatan rumah dapat mengganggu band frekuensi unregulated.

802.11a
IEEE membuat pengembangan standar 802.11 kedua ketika 802.11b masih dalam masa pengembangan, yaitu standar 802.11a. Popularitas 802.11b sangat cepat, sehingga masyarakat menyangka bahwa 802.11a dibuat setelah 802.11b. Namun, kedua standar tersebut sebenarnya dibuat pada waktu yang sama. Standar 802.11a biasanya ditemukan pada jaringan bisnis sedangkan 802.11b pada home market.

Standar 802.11a mendukung bandwidth sampai 54 Mbps dan spektrum sinyal regulated 5 GHz. Frekuensi yang lebih besar ini menyebabkan jangkauan 802.11a lebih pendek daripada jangkauan 802.11b. Teknologi 802.11a dan 802.11b saling incompatible karena penggunaan frekuensi yang berbeda. Beberapa vendor menawarkan jaringan hybrid 802.11a/b. Namun, produk-produk ini harus digunakan side-by-side, yaitu tiap koneksi perangkat harus menggunakan satu, 802.11a atau 802.11b saja. 

      Kelebihan 802.11a: kecepatan maksimum yang cepat; frekuensi regulated mencegah interferensi sinyal sari perangkat-perangkat lain.
      Kekurangan 802.11a: harga lebih mahal; jangkauan sinyal lebih pendek, dan sinyal mudah terhalang/terganggu.
 
802.11g
Pada tahun 2002 dan 2003, produk-produk WLAN mendukung standar yang lebih baru yaitu 802.11g yang muncul di pasaran. Standar 802.11g mengusahakan untuk mengkombinasikan kelebihan dari 802.11a dan 802.11b. Standar 802.11g mendukung bandwidth 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 GHz untuk jangkauan yang lebih jauh. Standar 802.11g compatible dengan 802.11b, berarti bahwa AP 802.11g akan bekerja dengan adapter wireless 802.11b, dan sebaliknya.

      Kelebihan 802.11g: kecepatan maksimum yang lebih cepat; jangkauan sinyal bagus dan tidak mudah terhalang/terganggu. 
      Kekurangan 802.11g: harga lebih mahal dari 802.11b; peralatan-peralatan radio pada frekuensi sinyal unregulated dapat mengganggu. 

802.11n
Standar IEEE terbaru pada WiFi (Wireless Fidelity) adalah 802.11n. Standar ini dirancang untuk meningkatkan bandwidth 802.11g dengan memanfaatkan sinyal wireless jamak (multiple wireless signals) dan antena jamak (disebut teknologi MIMO).

Saat standar ini diselesaikan, koneksi 802.11n mendukung data rate diatas 100Mbps. Standar 802.11n juga menawarkan jangkauan yang lebih bagus daripada standar WiFi terdahulu karena standar ini memiliki intensitas sinyal yang lebih besar. Perangkat 802.11n compatible dengan perangkat 802.11g.

      Kelebihan 802.11n: kecepatan maksimum paling cepat; lebih tahan terhadap interferensi sinyal.  
      Kekurangan 802.11n: harga lebih mahal dari 802.11g; penggunaan sinyal jamak dapat mengganggu jaringan tetangga 802.11b/g. 

KETERBATASAN JARINGAN AD-HOC MODE WIFI


Jaringan WiFi mendukung dua bentuk dasar, yaitu infrastructure mode dan ad-hoc mode. Ad-hoc mode mengizinkan komunikasi jaringan WiFi tanpa harus menggunakan router wireless pusat ataupun AP. Jaringan ad-hoc, pada beberapa kondisi, lebih disukai daripada infrastructure mode. Namun, jaringan ad-hoc memiliki beberapa kunci keterbatasan, yaitu:

1.      Perangkat WiFi pada ad-hoc mode menawarkan keamanan yang kurang dalam melawan koneksi yang tidak diinginkan. Contoh: perangkat WiFi adhoc tidak dapat men-disable broadcast SSID seperti pada perangkat infrastructure mode. Penyerang umumnya akan lebih mudah melakukan koneksi ke perangkat ad-hoc jika penyerang berada dalam jangkauan ad-hoc tersebut.
2.      Indikasi signal strength yang dapat diakses ketika koneksi ke infrastructure mode akan tidak sama dengan ad-hoc mode. Oleh karena itu, user akan menghadapi beberapa kesulitan ketika melakukan re-positioning perangkat ad-hoc untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik.
3.      Standar WiFi hanya membutuhkan komunikasi ad-hoc yang mendukung bandwidth 11 Mbps, termasuk 802.11g. Bandwidth 54 Mbps hanya dapat dicapai pada infrastructure mode. Ketika pada ad-hoc mode, bandwidth kembali turun menjadi 11 Mbps. Jaringan ad-hoc mode lebih lambat daripada jaringan infrastructure mode. 


TOPOLOGI AD-HOC


Topologi jaringan ad-hoc seperti diperlihatkan pada Gambar 1. 



Gambar 1. Topologi jaringan Ad-Hoc
Pada Gambar 1A terdapat 2 user yang terkoneksi ke 1 ad-hoc. User dapat terkoneksi ke internet melalui ad-hoc. Pada ad-hoc terdapat 2 adapter, yaitu adapter wireless yang dioperasikan pada ad-hoc mode, dan wired-adapter yang dikoneksikan menggunakan kabel UTP ke internet. 

Pada Gambar 1B terdapat 1 user yang terkoneksi ke ad-hoc2. Ad-hoc2 terkoneksi ke ad-hoc1 dengan bantuan 2 AP, yaitu 1 AP pada sisi ad-hoc1 yang beroperasi pada mode AP, dan 1 AP pada sisi ad-hoc2 yang beroperasi pada mode bridge. 


KONFIGURASI AD-HOC DI WINDOWS 7


Konfigurasi ad-hoc mode di laptop menggunakan operating system windows 7 dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Bukalah jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Setup a New Connection or Network”, maka akan ditampilkan jendela sebagai berikut.


2.      Klik pada “Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) network”, kemudian klik “Next”. Jendela “Set up an Ad hoc Network” akan tampil. Aturlah network name, security type, dan security key sesuai dengan yang diinginkan. Beri tanda centang pada “Save this network”, kemudian klik “Next”. Klik “Close”.


3.      Konfigurasi Ad-hoc selesai.
Laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc mode akan mem-broadcast jaringan ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu laptop lain untuk koneksi ke ad-hoc tersebut, seperti pada tampilan di bawah ini.




 

Pada laptop user yang ingin koneksi ke jaringan ad-hoc, user memilih SSID adhoc_me dan memilih “connect”. User diminta untuk memasukkan security key yang telah diatur pada saat konfigurasi adhoc_me.

Gambar 5. Koneksi user ke jaringan Ad-hoc
Berdasarkan pada Gambar 1A, jika laptop yang diatur sebagai ad-hoc mode dikoneksikan ke internet melalui jaringan kabel, maka user1 dan user2 dapat juga mengakses internet dengan melakukan koneksi ke ad-hoc.

0 komentar:

Posting Komentar